kekuatan mikromagnetik (jaringan internet)

kekuatan mikromagnetik (jaringan internet) - Hallo sahabat News Technology, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul kekuatan mikromagnetik (jaringan internet), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Jaringan Komputer, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : kekuatan mikromagnetik (jaringan internet)
link : kekuatan mikromagnetik (jaringan internet)

Baca juga


kekuatan mikromagnetik (jaringan internet)

Kekuatan Elektromagnetik

Kekuatan elektromagnetik adalah kekuatan antara muatan listrik dan arus. Terutama bagi kita yang berada di dunia barat / Eropa / Amerika, kita dapat langsung merasakannya pada saat kita memegang pegangan pintu besi sesudah berjalan di atas karpet sintetik, atau menyentuh pagar listrik. Contoh yang lebih dahsyat dari kekuatan elektromagnetik adalah halilintar atau petir yang sering kita dapati pada saat hujan atau badai. Kekuatan listrik adalah kekuatan antara muatan listrik. Sementara kekuatan elektromagnetik adalah kekuatan antara arus listrik.
Elektron adalah partikel yang membawa muatan listrik negatif. Tentunya masih banyak jenis partikel yang lain, tapi elektron adalah yang banyak bertanggung jawab untuk hal-hal yang perlu kita ketahui tentang bagaimana perilaku radio.

Mari kita lihat apa yang terjadi pada sebuah kabel yang lurus, di dalam kabel tersebut kita dorong elektron untuk bergerak dari satu ujung ke ujung yang lain bolak balik secara periodik. Pada satu saat, ujung atas kabel akan bermuatan negatif – semua elektron negatif berkumpul di situ. Hal ini menyebabkan terjadinya medan listrik dari plus ke minus sepanjang kabel. Di saat yang lain, semua elektron di dorong ke ujung bawah kabel, dan medan listrik akan berbalik arah. Hal ini terjadi berulang ulang, vektor medan listrik (berarah dari plus ke minus) akan meninggalkan kabel, dan beradiasi menuju ruang di sekitar kabel.
Apa yang baru saja kita bahas biasanya di kenal sebagai dipole, karena ada dua pole / kutub, plus dan minus, atau lebih sering di kenal sebagai antenna dipole. Hal ini merupakan bentuk paling sederhana dari antenna omnidirectional (segala arah). Pergerakan medan listrik biasanya di kenal sebagai gelombang elektromagnetik.

Mari kita kembali ke persamaan,

Kecepatan = Frekuensi * Panjang Gelombang
Untuk gelombang elektromagnetik, kecepatan adalah c, atau kecepatan cahaya,

c = 300,000 km/s = 300,000,000 m/s = 3*108 m/s
c = f * λ

Gelombang elektromagnetif berbeda dengan gelombang mekanik, mereka tidak membutuhkan media untuk menyebar / berpropagasi. Gelombang elektromagnetif bahkan akan ber-propagasi di ruang hampa seperti di ruang angkasa.

Pangkat sepuluhan

Dalam fisika, matematika, dan teknik, kita sering mengekspresikan angka dalam pangkat sepuluhanan. Kita akan bertemu dengan banyak istilah-istilah ini, misalnya, Giga-Hertz (GHz), Centimeter (cm), Micro-detik ( μs), dan sebagainya

Dengan mengetahui kecepatan cara, kita dapat menghitung panjang gelombang untuk frekuensi tertentu. Mari kita ambil contoh frekuensi untuk jaringan wireless 802.11b, yaitu

f = 2.4 GHz
= 2,400,000,000 getaran / detik
panjang gelombang lambda (λ0 = c / f
= 3*108 / 2.4*109
= 1.25*10-1 m
= 12.5 cm

Frekuensi dan panjang gelombang akan menentukan sebagian besar dari perilaku gelombang elektromagnetik, mulai dari antenna yang kita buat sampai dengan objek yang ada di perjalanan dari jaringan wireless yang akan kita operasikan. Panjang gelombang juga akan bertanggung jawab pada berbagai perbedaan standard yang akan kita pilih. Oleh karena-nya, memahami dasar dari frekuensi dan panjang gelombang akan sangat menolong dalam pekerjaan praktis wireless network.

Spektrum Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik meliputi frekuensi, maupun panjang gelombang, yang sangat lebar. Wilayah frekuensi dan panjang gelombang ini sering di sebut sebagai spektrum elektromagnetik. Bagian spektrum elektromagnetik banyak di kenali oleh manusia adalah cahaya, yang merupakan bagian spektrum elektromagnetik yang terlihat oleh mata. Cahaya berada pada kira-kira frekuensi 7.5*1014 Hz and 3.8*1014 Hz, atau kira-kira panjang gelombang 400 nm (violet/biru) sampai 800 nm (merah).

Kita juga sering kali terekspose ke wilayah spektrum elektromagnetik lainnya, termasuk Gelombang Arus Bolak Balik (listrik) pada 50/60Hz, Ultraviolet (pada frekuensi tinggi dari cahaya yang kita lihat), infrared (atau frekuensi rendah dari cahaya yang kita lihat), radiasi Xray
/ roentgen, maupun banyak lagi lainnya. Radio menggunakan bagian dari spektrum elektromagnetik dimana gelombangnya dapat di bangkitkan dengan memasukan arus bolak balok ke antenna. Hal ini hanya benar pada wilayah 3 Hz sampai 300 GHz. Untuk pengertian yang lebih sempit, biasanya batas atas frekuensi akan sekitar 1GHz.

Jika kita berbicara tentang radio, maka sebagian besar orang akan berfikir tentang radio FM, yang menggunakan frekuensi sekitar 100MHz. Di antara radio dengan cahaya infrared, kita akan menemukan wilayah gelombang micro (microwave) – yang mempunyai frekuensi sekitar 1GHz sampai 300GHz, dengan panjang gelombang dari 30cm sampai 1 mm.

Penggunaan paling populer dari gelombang mikro adalah di oven microwave, yang kebetulan menggunakan frekuensi yang sama dengan frekuensi standard wireless yang akan kita gunakan. Spektrum frekuensi ini berada dalam band yang dibuat terbuka untuk penggunaan umum tanpa perlu lisensi. Di negara maju, wilayah band ini di kenal sebagai ISM band, yang merupakan singkatan dari Industrial, Scientific, and Medical. Sebagian besar dari spektrum elektromagnetik yang ada biasanya di kontrol secara ketat oleh pemerintah melalui lisensi. Lisensi frekuensi merupakan pemasukan yang lumayan bagi pemerintah. Hal ini terutama terjadi pada spektrum frekuensi yang digunakan untuk broadcasting (TV, radio) maupun komunikasi suara dan data. Di banyak negara, ISM band di alokasikan untuk digunakan tanpa perlu lisensi. Di Indonesia, berdasarkan KEPMEN Nomor 2/2005, pengunakan frekuensi 2.4GHz dapat dilakukan tanpa perlu lisensi dari pemerintah.


Frekuensi yang paling menarik untuk kita semua adalah 2.400 - 2.495 GHz, yang digunakan oleh standard radio 802.11b and 802.11g (panjang gelombang frekuensi tersebut sekitar 12.5 cm). Jenis peralatan lain yang juga sering digunakan menggunakan standard 802.11a yang beroperasi pada frekuensi 5.150 - 5.850 GHz (panjang gelombang frekuensi tersebut sekitar 5 sampai 6 cm).

Bandwidth

Istilah yang akan sering kita temui di fisika radio adalah bandwidth. Bandwith adalah ukuran dari sebuah wilayah / lebar / daerah frekuensi. Jika lebar frekuensi yang digunakan oleh sebuah alat adalah 2.40 GHz sampai 2.48 GHz maka bandwidth yang digunakan adalah 0.08 GHz (atau lebih sering di sebutkan sebagai 80MHz).

Sangat mudah untuk melihat bahwa bandwidth yang kita definisikan berhubungan erat dengan jumlah data yang dapat kita kirimkan di dalamnya – semakin lebar tempat yang tersedia di ruang frekuensi, semakin banyak data yang dapat kita masukan pada sebuah waktu. Istilah bandwidth kadang kala digunakan untuk sesuatu yang seharusnya di sebut sebagai kecepatan data, misalnya “Sambungan Internet saya mempunyai 1Mbps bandwidth”, artinya Internet tersebut dapat mengirimkan data pada kecepatan 1 megabit per detik.


Sumber (id network)
editing (masmadu)


Demikianlah Artikel kekuatan mikromagnetik (jaringan internet)

Sekianlah artikel kekuatan mikromagnetik (jaringan internet) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel kekuatan mikromagnetik (jaringan internet) dengan alamat link http://demidumy.blogspot.com/2010/09/mengenal-kekuatan-mikromagnetik.html

0 Response to kekuatan mikromagnetik (jaringan internet)

Post a Comment